Saturday, September 14, 2013

Film Komedi The Muslims Are Coming

Usaha Muslim AS guna mengikis sikap anti-Islam tak pernah berhenti. Yang terbaru, mereka menyiapkan satu film bergenre komedi berjudul "The Muslims Are Coming".

Genre komedi dipilih dengan harapan pesan yang disampaikan tepat sasaran. Ini karena, isu Islam dan Muslim masih tergolong sensitif. Jadi, gelak tawa yang ditampilkan akan mengurangi sensitifitas isu tanpa kehilangan substansi.

Komedian Muslim, Negin Farsad menilai komedi merupakan medium untuk menjangkau masyarakat AS. Ini sekaligus menjadi harapan akan memberikan pemahaman yang benar kepada mereka yang membenci atau belum mengetahui tentang Islam dan Muslim.

Seperti dilansir Washington Times, pendekatan model ini memang relevan dengan perkembangan hubungan antara Muslim dan warga AS. Saat ini, masih terjadi serangan Islamofobia. Memang, levelnya sulit dikatakan apakah lebih baik atau mungkin lebih buruk dengan apa yang terjadi di Eropa dan wilayah lain di dunia.

http://www.republika.co.id/berita/video/berita/13/09/07/msqic2-kikis-islamofobia-muslim-as-rilis-film-komedi

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 10:51 PM

Di Pecat Karena Protes Larangan Sholat

Sholat Kok di larang.......! - Lami, pekerja pabrik garment milik Korea, PT. Miyunsung Indonesia, yang dipecat sepihak karena memprotes larangan shalat oleh direktur perusahaan, Hary Kim, 20 Juli 2013 lalu, terus berlanjut.

Setelah melaporkan kasusnya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), kali ini Lami bersama tim advokasi dari Kontras menyambangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta. Lami ingin kembali bekerja dan mendapatkan keadilan atas perlakuan yang diterimanya pada saat bulan Ramadhan kemarin.

Lami ditemani sahabat-sahabatnya dari Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP), Koordinator Kontras, Usman Hamid dan Kepala Divisi Bidang Advokasi Hukum dan HAM Kontras, Yati Andriani. Mereka mendatangi Dinakertrans DKI Jakarta. Kedatangan mereka untuk mendapatkan langkah keadilan dari pemerintah atas PHK sepihak yang dilakukan oleh perusahaan.

"Saya disini ingin mendapatkan keadilan bagaimana status saya, karena saya masih ingin bekerja. Sedangkan sejak saya mendapatkan surat peringatan PHK, akhir Juli lalu hingga saat ini kepastian hak saya belum diterima," katanya sesaat berdialog dengan Petugas Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans DKI Jakarta, Jumat (13/9).

Ia pun berharap kepada Disnakertrans DKI Jakarta dapat memediasi kasus ini untuk memberi sanksi kepada pihak perusahaan. Lami menilai pihak perusahaan sudah semena-mena dengan membatasi kebebasan pekerjanya beribadah terutama di bulan Ramadhan.

Ia bercerita awal mula terjadinya pembatasan aktivitas sholat tersebut. Pada 20 Juli 2013 Ramadhan lalu, kata Lami, entah mengapa perusahaan mempersingkat waktu istirahat pekerja hanya 30 menit. Sedangkan pekerja membutuhkan waktu untuk makan dan ibadah shalat dzuhur.

Akibatnya, waktu yang terlalu singkat itu membuat pekerja berdesak-desakan untuk shalat di mushola yang sempit. Pada saat itulah Lami berinisiatif untuk melakukan sholat di  ruang detektor. Ruangan itupun tidak pernah ada peringatan sebagai ruang tertutup.

"Saya sudah pernah sholat di Ruang detektor sebelumnya, bahkan dengan petugas pengawas ruang detektor," ujar Lami.

Namun, entah kenapa pada saat itu, ketika Lami hendak masuk untuk sholat di ruang detektor, tiba-tiba ada Direktur Perusahaan, Hary Kim. "Ia pun melarang saya shalat di situ," katanya.

Ketika ia hanya ingin mengambil mukena yang saat itu sudah di dalam ruangan, Hary Kim pun semakin marah dan kembali melarangnya masuk hanya untuk mengambil mukena. "Ia bahkan hendak menampar saya," tuturnya.

Kepala Divisi Bidang Advokasi Hukum dan Ham Kontras, Yati Andriani  mengatakan pihak perusahaan berpotensi melanggar Undang-Undang No. 13 tahun 2003, pasal 80 tentang jaminan hak beribadah yang cukup bagi pekerja. Pihak perusahaan bisa dikenai sanksi 10 tahun penjara atau minimal empat tahun penjara dengan denda Rp 50 juta.

"Beribadah bagi pekerja adalah hak yang sudah diatur dalam Undang-Undang dan perusahaan harus tahu itu, bukan malah mempersulitnya," ia menegaskan. Sebelumnya, Lami dan tim advokasi dari Kontras sudah mendatangi Komnas HAM namin hingga saat ini belum ada tindak lanjut .


http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/09/13/mt23uv-dipecat-sepihak-karena-protes-larangan-shalat-buruh-minta-keadilan

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 9:57 PM

Saturday, August 24, 2013

Colleges Do Prefer Calculus

maths
Colleges Do Prefer Calculus
Colleges prefer it when students take calculus because it is a more difficult class. Generally the students who are not taking any Ap classes and take stats do it because they are lazy. Well doing so will put you further down on the list for acceptance into the university that you choose. Now I understand those who think they can't do it and take stats instead. However, there are still consequences for doing so. If you can't take calculus then take a higher level class like AP chemistry, or even AP English. Don't let that one class dictate your final years.

Options
Take Stats and A Higher Level Class: Colleges want to see difficult classes on their lists such as Calculus. However, they can overlook this if you take more difficult classes such as Ap English. Take an engineering class to make up for it. Do something that will make up for that easy class, don't let it ruin your chance when it can be an easy fix. Most people just say I will be fine, or it wont matter. However it does matter, and it can affect your chances of getting into college.

Take Both: You don't see many students who do this, but there are students who take both and this moves them up that list. Colleges want to see people taking those Science, Math, Engineering classes because they are more difficult and the students taking them are rarer in a way. Look at it this way, even if you don't go into a profession that requires calculus you will still move up that list. Stats you will use in most jobs even in the medical field.

http://thedaily-education.blogspot.com/2013/06/calculus-vs-statistics.html

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 10:08 PM

Wednesday, July 24, 2013

Mobil Tenaga Surya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang

SURABAYA -Peringatan 100 Tahun ormas Islam Muhammadiyah diwarnai dengan peluncuran Mobil Tenaga Surya hasil karya Siswa-siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang. Mobil tersebut diberi nama 'Smart Education Hybrid Solar Car'.

Kepala Sekolah SMKM 7 Malang, Pahri  mengatakan, mobil tenaga Surya ini memang sengaja dibuat yang dipersembahkan untuk Muhammadiyah. Total biaya yang dikeluarkan dari awal penelitian hingga selesai produksi mencapai Rp246 Juta.

"Karena ini masih pertama sehingga sering salah dan kami terus melakukan perbaikan dan pembenahan membuat mobil tenaga Surya ini, meski hasilnya belum sempurana," ujar Pahri saat peluncuran Mobil Tenaga Surya ini di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Jum'at (2/11/2012) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin.

Ia menjelaskan, awal pembuatan mobil ini dilakukan pada 12 Februari 2011 lalu. Sehingga untuk unit ini membutuhkan waktu sekitar 20 bulan. Mobil ini memiliki panjang 3,5 Meter dengan lebar 1,7 meter dan tinggi 1,6 Meter. Dan memiliki berat kosong 600 kilogram.

Ia juga mengatakan, mobil ini murni menggunakan tenaga matahari. Cara kerjanya, panas dari matahari diserap dan tersimpan oleh kondensator yang disalurkan ke aki. Sehingga jika dalam kondisi mendung, tetap mampu jalan karena masih ada cadangan tenaga di dalam aki.

Mobil dengan kapasistas dua penumpang ini memiliki Photovoltaic sebanyak 4 unit dengan tegangan 48 volt, arus peak power 3,5 ampere dan daya peak power 168 Watt.

Perlu diketahui, sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor mampu menciptakan cahaya matahari menjadi  energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic.

"Kekuatannya mampu mencapai 12 jam perjalanan, atau untuk Surabaya ke Malang pulang pergi masih cukup kalau memiliki cadangan tenaga penuh," jelasnya.

Pahri berharap, mobil ini mampu diproduksi secara massal dan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat dan sekaligus dapat dijadikan sebagai mobil nasional. Tentunya juga siap melalui sejumlah tahapan sertifikasi layak.

"Ini buah karya anak bangsa yang sangat luar biasa dan semoga mendapat apresiasi," tuntasnya. (ian)

Nurul Arifin - Okezone
 http://smkbintaracisalak.sch.id/index.php?id=berita&kode=32

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 4:44 AM
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More