Showing posts with label Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Teknologi. Show all posts

Saturday, October 19, 2013

Prediksi Kiamat Baru Pada Tahun 2032 M

Seperti tidak ada henti-hentinya manusia memprediksi akan terjadinya kiamat. Kali ini, kehidupan di bumi diprediksi akan terpangkas secara mayoritas pada tahun 2032. Berita paling baru mengatakan bahwa bumi kemungkinan akan dihantam sebuah asteroid super besar pada 16 Maret 2880. Akibat tabrakan ini, diperkirakan kerusakan yang dihasilkan akan sangat besar mengingat ukuran asteroid tersebut.

Namun, seperti dikutip dari Daily Mail (17/10/13), bumi juga diperkirakan akan ditabrak asteroid super besar pada tahun 2032 mendatang. Kekuatan tumbukan asteroid tersebut setara dengan 2500 bom nuklir yang meledak secara bersamaan. Asteroid yang dinamakan 2013 TV135 dengan lebar 1300 kaki ini berhasil diidentifikasi oleh para ilmuwan dari Crimean Astrophysical Observatory.

Menurut penelitian mereka, sekitar 100 ribu mil persegi dari permukaan bumi ini akan tersapu oleh kekuatan asteroid tersebut. Walaupun begitu, mereka tidak mengatakan bahwa semua makhluk hidup di bumi akan musnah. Hal itu dikarenakan masih ada kemungkinan bahwa jalur asteroid tersebut dapat saja meleset dari yang mereka perkirakan.

Sebelum ini juga ada laporan bahwa bumi ada kemungkinan tertabrak asteroid yang memiliki lebar 420 kaki pada tahun 2048.
http://metroterkini.com/read-7523-2013-10-18-bumi-akan-berakhir-tahun-2032.html

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 5:47 AM

Wednesday, July 24, 2013

Mobil Tenaga Surya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang

SURABAYA -Peringatan 100 Tahun ormas Islam Muhammadiyah diwarnai dengan peluncuran Mobil Tenaga Surya hasil karya Siswa-siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang. Mobil tersebut diberi nama 'Smart Education Hybrid Solar Car'.

Kepala Sekolah SMKM 7 Malang, Pahri  mengatakan, mobil tenaga Surya ini memang sengaja dibuat yang dipersembahkan untuk Muhammadiyah. Total biaya yang dikeluarkan dari awal penelitian hingga selesai produksi mencapai Rp246 Juta.

"Karena ini masih pertama sehingga sering salah dan kami terus melakukan perbaikan dan pembenahan membuat mobil tenaga Surya ini, meski hasilnya belum sempurana," ujar Pahri saat peluncuran Mobil Tenaga Surya ini di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Jum'at (2/11/2012) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin.

Ia menjelaskan, awal pembuatan mobil ini dilakukan pada 12 Februari 2011 lalu. Sehingga untuk unit ini membutuhkan waktu sekitar 20 bulan. Mobil ini memiliki panjang 3,5 Meter dengan lebar 1,7 meter dan tinggi 1,6 Meter. Dan memiliki berat kosong 600 kilogram.

Ia juga mengatakan, mobil ini murni menggunakan tenaga matahari. Cara kerjanya, panas dari matahari diserap dan tersimpan oleh kondensator yang disalurkan ke aki. Sehingga jika dalam kondisi mendung, tetap mampu jalan karena masih ada cadangan tenaga di dalam aki.

Mobil dengan kapasistas dua penumpang ini memiliki Photovoltaic sebanyak 4 unit dengan tegangan 48 volt, arus peak power 3,5 ampere dan daya peak power 168 Watt.

Perlu diketahui, sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor mampu menciptakan cahaya matahari menjadi  energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic.

"Kekuatannya mampu mencapai 12 jam perjalanan, atau untuk Surabaya ke Malang pulang pergi masih cukup kalau memiliki cadangan tenaga penuh," jelasnya.

Pahri berharap, mobil ini mampu diproduksi secara massal dan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat dan sekaligus dapat dijadikan sebagai mobil nasional. Tentunya juga siap melalui sejumlah tahapan sertifikasi layak.

"Ini buah karya anak bangsa yang sangat luar biasa dan semoga mendapat apresiasi," tuntasnya. (ian)

Nurul Arifin - Okezone
 http://smkbintaracisalak.sch.id/index.php?id=berita&kode=32

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 4:44 AM

Wednesday, August 1, 2012

Racun Tertua dan Peradaban Kuno

Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Zaman Besi di Afrika ternyata mulai lebih cepat dari yang sebelumnya diperkirakan, yaitu sekitar 20 ribu tahun lebih dulu.

Analisis terbaru dari artifak di sebuah gua di Afrika Selatan menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di sana sudah memahat peralatan dari tulang, menggunakan pigmen, manik, dan menggunakan racun 44 ribu tahun lalu. Jenis-jenis artefak serupa sebelumnya dihubungkan ke budaya San, yang diperkirakan muncul 20 ribu tahun lalu.

"Penelitian kami membuktikan bahwa Zaman Besi terakhir muncul di Afrika Selatan lebih cepat dari yang awalnya dipercaya, dan muncul bersamaan dengan keberadaan manusia modern di Eropa," kata peneliti Paola Villa, kurator di University of Colorado Museum of Natural History, dalam sebuah pernyataan.
Zaman Besi terakhir di Afrika muncul di saat bersamaan dengan Periode Paleolitikum Awal di Eropa, saat manusia modern pindah ke Eropa dari Afrika dan bertemu Neanderthal sekitar 45 ribu tahun lalu.

"Perbedaan dalam teknologi dan budaya antara dua daerah ini sangat berbeda, ini menunjukkan bahwa orang-orang dari dua kawasan berbeda ini mengambil jalur yang sangat berbeda dan berujung pada evolusi teknologi serta peradaban," kata Villa.

Jejak budaya
Jejak-jejak peradaban di Afrika sudah ditemukan berusia 80 ribu tahun, tapi fragmen-fragmen ini -- alat terbuat dari tulang, manik yang dipahat -- menghilang dari dokumentasi arkeologi 60 ribu tahun.

Bahkan, hampir tidak ada rekaman sejarah akan apa yang terjadi di Afrika bagian selatan antara 40 ribu-20 ribu tahun lalu, tulis Villa dan kolega-koleganya menulis online di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (30 Juli). Kesenjangan ini membuatnya sulit menghubungkan antara masyarakat Zaman Batu-pertengahan dan yang datang sesudahnya.

Teknologi terbaru dalam penanggalan yang dibawa para peneliti ini berasal dari temuan di gua di perbatasan antara Afrika Selatan dan Swaziland bernama Border Cave (Gua Perbatasan). Mereka menemukan bahwa artifak-artifak di gua ini lebih tua dari yang sebelumnya diperkirakan.


Manik-manik dari cangkang telur burung unta, tulang berujung tajam yang digunakan untuk mata panah, dan tulang berukir adalah beberapa fragmen yang berusia lebih tua daripada budaya San. Satu alat panjang dari tulang didekorasi dengan potongan spiral yang kemudian diisi pigmen tanah liat merah. Satu set taring babi hutan menunjukkan bukti-bukti kerikan dan asahan. Tulang-tulang lain dihias dengan titik-titik, seperti digunakan untuk menghitung sesuatu.


Manik-manik lain yang ditemukan juga sengaja dihitamkan oleh api, satu berasal dari 38 ribu tahun lalu. Sepotong kayu bolong dan batu berusia 35 ribu tahun lalu. Alat itu rupanya digunakan untuk menggali tanah dan larva rayap.

Racun tertua
Para peneliti ini juga menemukan segumpal lilin lebah (beeswax) dicampur oleh resin racun yang biasa ditempel di ujung panah atau tombak. Beeswax itu diperkirakan berasal dari 35 ribu tahun lalu, menjadikannya beeswax tertua yang digunakan sebagai alat.

Mereka juga menemukan tongkat kayu tipis yang penuh dengan goresan. Analisis kimia menunjukkan jejak asam ricinoleic, racun alami yang ditemukan di kacang castor. Tampaknya tongkat ini adalah aplikator untuk mengoles racun di panah atau mata tombak, lapor para arkeolog.

Dengan usia 20 ribu tahun, aplikator ini adalah tanda pertama penggunaan racun yang pernah ditemukan.

"Ujung tipis tulang dari Zaman Batu awal di Gua Perbatasan adalah bukti penggunaan busur dan panah," kata Villa. Pada masa prasejarah, penggunaan busur dan panah dengan racun di ujung adalah cara untuk membunuh herbivora berukuran sedang dan besar.

Penanggalan itu membantu mengisi kekosongan dalam peradaban manusia, kata peneliti Lucinda Backwell, ahli paleoantropologi di University of the Witwatersrand di Afrika Selatan.

"Penanggalan serta analisis materi arkeologi yang ditemukan di Gua Perbatasan di Afrika Selatan sudah menunjukkan bahwa banyak elemen materi budaya yang menjadi karakter kehidupan kelompok berburu-meramu, bagian dari teknologi dan budaya penghuni situs ini 44 ribu tahun lalu," kata Backwell.

Sangat mungkin bahwa teknologi-teknologi ini muncul 50 ribu sampai 60 ribu tahun lalu di Afrika dan kemudian menyebar ke Eropa, kata Villa.
Sumber

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 12:18 PM

Monday, July 30, 2012

Usaha Apple mempertahankan keuntungan penjualan di luar negeri.

 Pada Selasa lalu, Apple menyiapkan hasil laporan keuangan kuartal kedua. Para analis menduga, Apple akan memperoleh pendapatan bersih sebesar $ 9,8 juta (sekitar Rp 92,98 triliun). Namun hasil laporannya nanti tidak akan mencerminkan kenyataan, karena Apple merahasiakan keuntungan sebenarnya dengan sebuah manuver pajak.

Apple Inc. adalah perusahaan paling bernilai di dunia, di antara perusahaan multinasional lainnya. Namun laporan keuangannya belum termasuk aset yang terabaikan yang bernilai miliaran dolar yang mungkin tidak pernah dibayarkan pajaknya.

Para ahli pajak mengatakan, perusahaan dapat dengan mudah menghilangkan kewajiban pajak semu ini. Hal tersebut dapat meningkatkan keuntungan Apple selama tiga tahun terakhir dengan nilai $10,5 miliar (sekitar Rp 99,62 triliun) berdasarkan perhitungan The Associated Press.

Di saat para investor bersuka cita akan keuntungan tersebut, yang secara tidak langsung menghapus kewajiban pajak yang besar, tindakan tersebut dapat merusak reputasi pembayar pajak di AS.

Seperti perusahaan lainnya, Apple biasanya mempertahankan keuntungan pada penjualan di luar negeri. Saat seseorang membeli iPad di Paris atau Sydney, misalnya, maka laba yang didapat dari penjualan tersebut akan tetap berada di luar Amerika Serikat.

Mungkin Apple membayar pajak pendapatan ke negara tempat iPad itu terjual, Namun Apple menggunakan berbagai perhitungan akuntansi dengan memindahkan keuntungannya ke negara yang memiliki aturan pajak yang lebih rendah. Seperti contohnya strategi yang dikenal dengan “Double Irish With a Dutch Sandwich”, yang membawa keuntungan perusahaannya melalui Irlandia dan Belanda kemudian ke wilayah Karibia.

Saat menggunakan teknik pajak yang kreatif, Apple tidaklah berbeda dengan perusahaan multinasional yang lain, kata Robert Willens, seorang ahli akuntansi independen.

Dalam kasus Apple, rekening di luar negeri telah tumbuh secara mengejutkan sebesar $ 74 miliar (sekitar Rp 700 triliun) yang setara dengan nilai pasar Citigroup Inc.

Apple  memiliki kewajiban membayar pajak sebesar $ 6 miliar (sekitar Rp 57 triliun) pada akhir September. Berdasarkan laporan keuntungan pada tiga kuartal terakhir, jumlah uang yang harus dibayarkan untuk pajak diperkirakan sekitar $ 10,5 miliar (sekitar Rp 100 triliun).

“Apple telah menjalankan bisnisnya dengan etika yang paling standar, sesuai dengan hukum dan aturan akuntansi yang berlaku,” ujar Apple dalam sebuah pernyataan.

Kewajiban membayar pajak Apple dimulai pada tiga tahun yang lalu, saat penjualan iPhone mulai meningkat secara drastis. Pada saat itu mereka melaporkan total pendapatan bersih sebesar $ 69 miliar (sekitar Rp 654,67 triliun).

Jika Apple menerapkan perhitungan sesuai standar dan memasukkan pendapatan luar negerinya ke dalam pendapatan di AS, maka akan didapat angka $ 78 miliar (sekitar Rp740 triliun) atau 13 persen lebih tinggi. Sumber

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 4:41 AM

Saturday, July 28, 2012

Mummi Perawan INCA

Oleh Joseph Castro, LiveScience Contributor | LiveScience.com

Perawan Inca berusia 15 tahun yang dikorbankan 500 tahun lalu ternyata memendam rahasia. Remaja itu sedang menderita infeksi bakteri paru-paru pada saat kematiannya. Hal ini berdasarkan laporan para ilmuwan Rabu (25/7).

Para peneliti sudah menganalisis protein selaput, dan bukan DNA, dari si Perawan dan mumi Inca remaja lain yang meninggal di saat bersamaan.

Dalam dekade terakhir, teknik DNA memang terbukti berguna untuk memecah misteri-misteri kuno seperti bagaimana Raja Tut mati. Tetapi teknik ini masih memiliki kekurangan, misalnya menemukan bukti bahwa parasit yang menyebabkan malaria di sistem tubuh Raja Tut bukan berarti si Raja Mesir ini menderita gejala-gejala malaria. Lingkungan sekitar juga dapat merusak sampel DNA jika para peneliti tidak hati-hati.


Di sisi lain, menganalisis sampel protein, yang bisa lebih terlindung dari pencemaran lingkungan, memunculkan perangkat informasi yang berbeda. "Sebagai ekspresi DNA, protein menunjukkan apa yang dihasilkan tubuh pada saat individual diambil sampelnya, atau dalam kasus kami, pada saat kematian," kata peneliti kasus ini Angelique Corthals, antropolog forensik di City University of New York kepada LiveScience. Secara khusus, protein bisa memberi informasi apakah sistem kekebalan tubuh sedang aktif untuk melawan penyakit.


Mumi-mumi Llullaillaco
Dalam studi mereka, Corthals and kolega-koleganya mengambil sapuan mulut dari dari dua mumi Inca Andes, seorang anak laki-laki usia 7 tahun dan "si Perawan", dan sampel dari jubah si anak laki-laki yang berdarah. Dua mumi belia ini ditemukan pada 1999 dan awalnya terkubur di puncak gunung api Argentina Llullaillaco, dengan ketinggian 6739 meter di atas permukaan laut, setelah dikorbankan untuk ritual persembahan.

Riset-riset lalu menemukan bahwa anak laki-laki dan gadis muda ini digemukkan dulu sebelum persembahan. Makanan yang mereka makan adalah diet khas petani berupa kentang dan berbagai sayur-sayuran, lalu setahun sebelum persembahan mereka mulai diberi makanan elite seperti daging llama kering dan tepung jagung.

Setelah dipersembahkan, suhu yang membeku secara alami mengawetkan lemak di tubuh mereka.

"Yang saya ingin lihat adalah dari mana asal darah yang ada di pakaian mumi dan bibir mereka," kata Corthals. "Tapi ternyata kami menemukan lebih banyak jawaban dari yang kami perkirakan sebelumnya."

Arkeolog juga menemukan mumi ketiga, gadis usia 6 tahun, bersama dengan dua mumi di atas. Mumi ini tampaknya tersambar petir, sehingga sampelnya mungkin terkontaminasi. Oleh karena itu, Corthals dan timnya tidak mengambil sampel dari mumi ketiga ini.

Infeksi paru-paru ditemukan
Para peneliti menggunakan teknik yang mereka sebut 'shotgun proteomic'. Mereka menaruh sampel ke sebuah alat beranama spectrometer massa, yang kemudian memecah sampel protein tersebut ke beberapa bagian rantai asam amino. Sebuah perangkat lunak kemudian membandingkan bagian-bagian ini dengan protein manusia yang sudah ada untuk menentukan, apa saja protein yang ada di sampel. "Anda tidak bisa menggunakan teknik ini untuk organisme yang tidak kita miliki genomnya secara lengkap," kata Corthals.

Mereka menemukan bahwa profil Si Perawan cocok dengan pasien pengidap infeksi pernapasan kronis. X-ray yang kemudian diambil dari paru-parunya juga menunjukkan infeksi paru-paru. Untuk mengetahui apakah Si Perawan memiliki sesuatu dalam tubuhnya yang mengandung infeksi, para peneliti mengubah analisis DNA dan menemukan bukti bakteri dari genus Mycobacterium, yang biasanya menyebabkan infeksi trakhea pernapasan bagian atas dan tuberculosis.

Model statistik menemukan bahwa bacterium tersebut jatuh pada kelompok penyebab TB, meski spesiesnya belum diketahui, mungkin karena DNA-nya belum diurutkan.

Sementara si anak laki-laki Llullaillaco tidak memiliki penyakit atau bakteri patogen.

Riset ini menunjukkan bahwa 'shotgun proteomic' memiliki peran penting dalam menentukan penyakit atau kematian dalam kasus arkeologi, medis, atau kriminal. Menurut Corthal, metode ini juga mungkin bisa digunakan untuk menentukan bakteri patogen mana yang menjadi pembunuh utama saat beberapa infeksi terjadi bersamaan.

Kini Corthals ingin mengetahui apakah teknik ini dapat digunakan pada sampel-sampel yang tidak terjaga dengan baik, seperti materi tengkorak atau mumi Mesir.

Berikutnya, teknik pengenalan protein ini akan digunakan di luar bidang arkeologi. "Saya rasa penggunaan terbesarnya akan terjadi di bidang ilmu forensik kriminal," kata Corthals.Sumber

Posted by: Pak WARTA BILA TAHU, Updated at: 11:26 PM
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More